DIMANA (GERAKAN) MAHASISWA BERADA ?
oleh: Eki Robbi Kusuma
Tulisan ini pernah dimuat di harian Surya cetak dan Online http://surabaya.tribunnews.com/2012/06/10/di-mana-gerakan-mahasiswa-berada
Ada
yang menarik di kampus Universitas Islam Malang (Unisma) saat Rabu
(6/6) diadakan Dialog Pemuda Lintas Organisasi Mahasiswa Ekstra Kampus
(OMEK) oleh Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) komisariat
Unisma. Dialog mengundang beberapa organisasi mahasiswa ekstra kampus
se-Malang raya. Tak semua undangan OMEK datang, hanya Gerakan Mahasiswa
Nasional Indonesia (GMNI yang diwakili oleh Penulis), Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), dan
Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) yang jadi tuan rumah.
Tema
‘Quovadis khittah gerakan kaum muda di tengah ideologi transnasional’
menjadi penyegar di tengah keringnya orientasi gerakan mahasiswa yang
tak sedikit mengundang pro kontra di tengah masyarakat. Tak terlepas
dari peran dan fungsi mahasiswa yang dijalankan terkadang timpang antara
idealisme mahasiswa yang masih dibumbui romantika masa lalu dengan
realita masyarakat saat ini.
Dialog memunculkan keresahan bersama
terkait posisi mahasiswa dewasa ini. Ketiga organisasi memiliki
keresahan akan ideologi transnasional yang dirasa berpotensi merusak
bangsa ini, struktural maupun kultural. Ada dua rumusan terkait ideologi
transnasional yang diresahkan organisasi pergerakan mahasiswa, pertama
adalah revivalisme Islam atau fundamentalisme Islam bersifat radikal dan
menghalalkan kekerasan, kedua adalah neoliberalisme yang mengarah pada
kapitalisasi yang merusak. Keduanya berpotensi merusak tetapi sulit
dibendung terutama neoliberalisme.
Otokritik bagi pergerakan
mahasiswa tak kalah menarik diulas dalam dialog ini. sejauh ini
pergerakan mahasiswa tak jelas arahnya, siapa yang mereka perjuangkan,
rakyat, rakyat yang mana? Pertanyaan demi pertanyaan muncul dan mengarah
pada muara bahwa gerakan mahasiswa lebih memperjuangkan kelas menengah
tetapi bukan basis massa mereka yang berada di kelas bawah. Ketika ada
isu-isu pelanggaran HAM mencuat, jarang sekali organisasi mahasiswa
berperan di dalamnya tetapi ketika ada isu-isu yang menyasar kalangan
menengah, mereka reaktif segera mengambil peran dan ini menjadi sebuah
penyimpangan cita-cita setiap pergerakan mahasiswa.
Solusi
kongkret yang dihasilkan dialog ini adalah sudah seharusnya gerakan
mahasiswa melakukan reorientasi dari pola lama yang cenderung bersifat
reaktif dan anarkis menjadi gerakan mahasiswa dengan pola baru yang
mengikuti perubahan masyarakat ke arah industri dan informasi yang
mengedepankan dialog dan dialektika berpikir kritis. Intelektualitas
perlu dibangun dari dalam dan kembali ke basis massa masing-masing
karena gerakan mahasiswa sudah jauh dari basis massanya. GMNI dengan
kaum Marhaen, PMII dengan Nahdliyin dan basis massa organisasi lain.
Quotes
“Apakah Kelemahan kita: Kelemahan kita ialah, kita kurang percaya diri kita sebagai bangsa, sehingga kita menjadi bangsa penjiplak luar negeri, kurang mempercayai satu sama lain, padahal kita ini asalnya adalah Rakyat Gotong Royong. (Pidato HUT Proklamasi, 1966 Bung Karno)
My Blog List
Friday, December 27, 2013
Pejuang Revolusi
Konfercab
ARTIKEL TERBARU
Pengunjung Blog
Archive
-
▼
2013
(21)
-
▼
December
(11)
- KOMISARIAT GMNI CABANG MALANG
- NASIONALISME BAHASA
- HANYA PANCASILA YANG BISA
- GERAKAN MAHASISWA DI TENGAH IDEOLOGI TRANSNASIONAL
- DIMANA (GERAKAN) MAHASISWA BERADA ?
- SARINAH DAN PEREMPUAN INDONESIA
- DARI POLITIK KE KEBUDAYAAN: RMS DAN ORANG MALUKU D...
- Negeri tanpa tujuan
- Hari ini Dpc mengunjungi pemilihan Bem di universi...
- Naar de 'Republiek Indonesia' Menuju Republik Ind...
- Merdek..........!!! Gmni..... Jaya.. Marhaen. Mena...
-
▼
December
(11)